Menu Makan di Asrama Qatar University – Kali ini aku akan memperkenalkan menu makan di asrama Qatar University yang sekarang aku tempati. Sudah aku duga sebelum berangkat ke Qatar, bahwa menu makan tentu akan sangat berbeda dengan yang biasa aku makan di Indonesia. Dan sudah aku bayangkan apakah aku akan suka dengan makanannya atau tidak. Di hari pertama, Ahad 1 September 2013, pagi-pagi sekitar jam 7.30 aku sempat kebingungan mencari ruang makan. Tak ada orang satu pun saat itu, sepertinya masih tertidur pulas karena kami tiba di bandara sekitar pukul 11 malam, nunggu teman-teman akhrinya sampai asrama jam setengah 3 pagi.
Aku keliling sekitar asrama untuk mencari ruang makan. Akhirnya Aku bertemu seorang pengurus yang semalam menjemput kami di bandara. Langsung aku tanyakan ruang makan, lalu aku diajaknya untuk ditunjukkan padaku letak ruang makan. Dia juga menunjukkan beberapa ruangan, ruang nonton tv dan tempat nyuci (alhamdulillah pake mesin cuci).
Alangkah terkejutnya kau melihat suasana di ruang makan. Menu makan dihidangkan model prasmanan, dengan alat makan piring besi (seperti piring di rumah sakit 🙂 ), sendok, garpu dan pisau yang serba plastik. kenapa serba plastik? Karena di Qatar memang kebanyakan seperti itu. Jadi selesai makan, sendok, garpu dan pisau langsung dibuang ke tempat sampah dan tidak digunakan lagi.
Menu makan breakfast pagi biasanya ada roti (biasanya saya suka roti bakar), sandwich, sosiz plus soup, sereal corn, yang jelas roti selalu ada dengan berbagai macam variasinya. Tidak lupa minumannya susu botolan, juz, dan air putih. Karena sekarang musim dingin, biasanya aku suka buat cay (teh+susu).
Menu breakfast
Untuk menu lunch atau makan siangnya, adalah menu yang paling aku suka. Tanya kenapa? karena hanya di siang hari disediakan nasi, makan pokok orang Indonesia :-). Ternyata nasinya bukan cuma nasi putih, paling tidak dalam 1 waktu tersedia 2 macam nasi. Ada nasi putih, nasi biryani khas India, nasi kuningnya Arab, dan nasi yang lainnya yang nggak aku kenal. Lauk pauknya juga lumayan menggoda. Tidak jauh beda dengan yang ada di Indonesia. Ada semur ayam, ayam goreng, bakar, ikan, daging kambing, dll. Cuci mulutnya ada buah-buahan, apel, jeruk, pisang, melon, pepaya, semangka dan kiwi. Pokoknya, kalau sampai tidak makan di siang hari terasa kecewa di hati, heheee..
Kalau makan malam, lumayan lah dibandingkan menu breakfast. Mungkin karena faktor lapar juga jadi terasa nikmat. Menu dinner biasanya ada kentang, cake, daging, shawarma, burger, pizza, spaghetti dan lain-lain.
Pertama memang agak kurang berselera ketika makan. Makanan Indonesia masih terbayang, apalagi masakan buatan ibu tercinta. Semur jengkol, oreg tempe, pepecak kangkung, gerejeg, bakwan :-). Tapi setelah melalui proses, akhirnya bisa juga beradaptasi menyesuaikan keadaan. Yang penting disyukuri saja apa yang ada. Mengingat banyak saudara kita yang belum bisa makan senikmat apa yang aku rasakan sekarang. Semoga Allah selalu melimpahkan rizkinya untuk mereka.
Oya, biasanya sebulan sekali aku selalu menyempatkan untuk pergi ke restoran Indonesia di Qatar. Ada Jakarta Restaurant, Nusantara Restaurant, dan Minang Restaurant. Tapi yang baru aku kunjungi baru Jakarta Restaurant. Ternyata makanan Indonesia lebih mahal dibanding makanan India.
Sekian dulu ceritanya, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi yang membaca. Selamat malam. Wassalam…
Posting Komentar