Tulisan ini juga sudah pernah ana share tahun lalu untuk calon wisudawan ISID Gontor 2013. Tapi ada sedikit revisi dan mungkin masih bisa bermanfaat untuk para calon wisuda tahun ini.
Sungguh, momen yg sangat membekas dan tak mungkin terlupa. Masa perpaduan antara keindahan dan kekhawatiran. Masa yg menuntut kita untuk senantiasa gigih, tekun, sabar, dan memupuk kebersamaan. Saat itulah kita benar-benar merasa butuh bantuan, dukungan dan do’a teman. Kita tidak akan wisuda tanpa adanya teman, yakini itu!
Nulis skripsi itu sulit gak sih? trus kira-kira berapa bulan lama penulisannya?
Jawabannya gampang2 susah, hehee…kita tengok lah ke angkatan sebelum kita. Mereka aja bisa, kenapa kita gak bisa? (itu kata-kata yang selalu ana ingat). Skripsi itu sulit, tapi pasti bisa dilalui kok! Kalo masalah lamanya, kembali ke individu masing-masing. Mau cepet atau lama. Kalo menurut perhitungan ana, 3 bulan bisa jadi. Faktor yg membuat lama nulis skripsi itu diantaranya: malas, otak mampet, gak ada referensi, penerjemahan, dosen pembimbing sibuk, dll. Malas, sudah menjadi penyakit yg bisa menyerang siapa saja, dan itu wajar. Maka dari itu, pinter2 nyari tempat kondusif, yg bisa membuat semangat kalian terus berkobar.
Biasanya, malas juga datang ketika kita sudah mengerjakan 1 bab. Untuk mengawali bab selanjutnya terasa begitu berat. Karena pada saat itu, kita merasa puas, senang karena 1 bab sudah selesai. maka, jauhilah hal seperti itu!
Ana banyak i’adah, gimana cara bagi waktu nulis skripsi ama i’adah?
Pada dasarnya, i’adah di semester akhir memang kendala utama untuk mencapai wisuda. Tentunya itu kesalahan yg dilakukan ketika masih di semester bawah. Saran ana, i’adah jalan skripsi lanjuuut! Jangan sampe gara2 i’adah skripsi stop. Ingat selesaikan skripsimu tepat waktu! maksud ana, jangan gara2 mikirin nilai, trus kalian putus asa dan pasrah nggak mau nulis skripsi. Ingat, masa depan gak ada yg tau. Pengalaman telah membuktikan dan mengajarkan kita untuk tidak meremehkan skripsi. Pada tahun-tahun sebelumnya, banyak mahasiswa yg putus asa karena dia i’adah banyak, akhirnya dia gak mau nulis skripsi. Tapi ternyata, ketika ramadhan, materi i’adahnya yg banyak itu lulus semua, skripsinya masih bab 2. deadline 1 hari lagi, mau ngerjain bab 3 & 4 dalam 1 hari? Bisa saja sih, tapi nte yakin dosen pembimbing mau tanda tangan skripsi nte? Pikirin itu..!
Gimana dengan tahsin? IPK ana belum nyampe 3, berbahaya nggak kalau ana ikut tahsin?
Ada beberapa hal yang harus dipikirkan matang-matang untuk ikut tahsin di semester akhir. Karena jika tahsin itu diremehkan, fatal akibatnya. Pertama, niatkan dalam hati untuk ikut tahsin. Ikuti kuliahnya, kerjakan tugas dari dosen dan ikuti UTS dan UAS dengan sebaik-baiknya! Jangan cuma ikut UTS dan UAS terus berharap dapet nilai A+!
Kedua, batasi materi yang mau ditahsin. Perhitungkan dengan kemampuan diri. Jangan memaksakan tahsin 10 materi tapi dengan niat yang setengah-setengah. Raihlah nilai tertinggi untuk IPK tapi! “IPK memang bukan segalanya, tapi IPK sangat penting” begitu kata Ustadz Dihyatun Masqon.
Apa aja trik biar skripsi selesai tepat waktu?
Banyak. Tapi sesuai pengalaman, tentunya judul harus maqbul dulu ya,,, trus siapin referensi, konsultasi itu penting, dengan siapapun. Sehari minimal ada yg diketik, walau cuma 1 paragraf, INGAT WALAU 1 PARAGRRAF! Soalnya, kalo seminggu udah gak pernah nulis, mau mulai itu susahnya minta ampun. Gak percaya? coba aja! ^_^
Faktor spiritual juga sangat mendukung. Ditengah kegalauan yg melanda, mendekat kepada Rabb menjadi obat yg mujarab.
Posting Komentar