Buku Pengantar Teologi Agama-Agama ini mendeskripsikan bahwa Agama Kristen diciptakan untuk mengganti semua agama lain. Inilah sebenarnya yang menjadi acuan kaum Kristiani sepanjang sebagian besar sejarah agama Kristen. Para misionaris Kristiani berpendapat bahwa sudah kehendak Allah untuk menjadikan semua orang memeluk agama Kristen. Artinya, agama Allah hanya satu; Agama Krsiten. Kasih Allah memang universal, untuk semua orang, namun kasih itu diwujudkan melalui komunitas Yesus Kristus yang partikular dan singular.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam agama Kristen sendiri masih banyak perselisihan dan perdebatan yang tak kunjung habis. Banyak umat Kristiani yang mempertanyakan hal-hal yang belum dapat dijawab oleh para pendeta sampai sekarang. Di dalam salah satu sub bab buku ini ada pertanyaan “Apakah umat beragama lain tersesat? Dan apakah mereka yang tidak pernah mengenal Yesus Kristus bisa diselamatkan?” Dan mereka tidak menjawab pertanyaan ini. Lalu ada pertanyaan lagi, bagaimana jika ada seseorang yang tinggal di pegunungan terpencil di Nepal dan tidak pernah mendengar tentang Yesus, apkaah orang itu akan asuk neraka? Sebenarnya, pertanyaan terakhir ini akan muncul di setiap penganut agama apapun itu. Hanya saja, tidak semua agama dapat menjawab pertanyaan ini dengan mudah. Menurut Harold Lindsell, seorang Kristiani, jika seorang –non Kristiani- meninggal tanpa mengenal Yesus Kristus, mereka akan binasa. Yang lainnya berpendapat bahwa jika umat non-Kristiani binasa, Tuhan tidak bisa disalahkan.
Dia membahas secara eksplisit bagaimana seharusnya umat Kristiani berdampingan dengan umat agama lain. Intnya, Ia ingin memperingatkan umat Kristiani dan umat beragama lainnya akan pentingnya bersikap serius terhadap agama-agama lain. Lebih jelasnya, setiap agama harus memiliki rasa toleransi yang tinggi dengan umat agama lain. memahami mereka, berdialog dan bergaul dengan mereka, serta bekerja sama dengan mereka dalam segala hal. Selain itu, buku ini juga ingin menjelaskan betapa indahnya hidup rukun dalam masyarakat yang berbeda-beda. Untuk menapaki jalan imannya sendiri, seseorang perlu berjalan bersama umat beragama lain.
Posting Komentar