Al-Qur'an - “Salah satu keajaiban al-Qur’an adalah kamu tidak bisa mengubah isinya, tapi isinya mampu mengubah hidupmu“. Begitulah isi tulisan yang saya temukan di salah atu grup WA yang saya ikuti. Tulisan itu saya baca berulang kali, sampai pada akhirnya termenung dibuatnya. “Betul sekali…” Ucap saya dalam hati. Maka, di sini, saya ingin menguraikan dua variabel pembahasan yang ada pada tulisan tersebut. Pertama, adanya sekelompok manusia yang berusaha mengubah isi Al-Qur’an. Kedua, sekelompok manusia yang kehidupannya berubah drastis disebabkan oleh isi Al-Qur’an.
Dewasa ini, kita sering mendengar berita di media massa tentang adanya sekelompok orang yang berusaha mengubah isi al-Qur’an. Beberapa huruf, kata, dan kalimatnya diubah sehingga menjadikan arti dari al-Qur’an tersebut bertentangan dengan aslinya (Baca di sini: Ratusan Tokoh Perancis Minta Agar Isi Al-Qur’an Diubah).
Namun, sebagaimana yang telah Allah sampaikan dalam kalam-Nya, bahwa al-Qur’an diturunkan oleh Allah, dan sudah tentu Allah pula yang akan menjaganya dari segala kemungkaran (QS. Al-Hijr: 9). Maka, sebesar apapun usaha mereka untuk mengubahnya, hasilnya akan sia-sia.
Sebenarnya, keinginan kaum kafir yang ingin mengubah isi al-Qur’an sudah ada sejak zaman Rasulullah dulu. Dikisahkan dalam al-Qur’an, Allah langsung menantang mereka untuk membuat ayat tandingan. Tapi walhasil, mereka tidak sanggup menandingi indahnya ayat-ayat al-Qur’an.
Bagaimana mungkin ayat-ayat al-Qur’an itu dapat diubah, jika setiap tahunnya lahir para huffadz yang akan selalu menjaganya. Itulah mengapa al-Qur’an tersusun bukan hanya karena tulisan, tapi lebih kepada melalui hafalan para sahabat dahulu, hingga kini. Sehingga, ketika tulisan dalam mushaf ada yang berubah, sudah tentu akan diketahui dengan cepat.
Kedua, ada orang-orang yang berubah drastis kehidupannya setelah mengenal al-Qur’an. Lihat saja bagaimana Umar bin Khattab. Seorang yang keras, kasar dan sangat membenci Islam. Dialah orang yang paling memusuhi Rasulullah dan kaum muslimin ketika itu. Namun, Allah lah Sang Pemilik hati manusia. Dia lunakkan hati Umar ketika mendengar adiknya membaca al-Qur’an. Setelah itu, dia menjadi benteng terdepan dalam membela Rasulullah.
Masih banyak kisah-kisah sahabat, bahkan manusia sekarang, yang dahulu kehidupannya tidak teratur, tapi berubah total setelah beriman pada al-Qur’an. Menghayati, memahami, serta menjalankan kehidupannya berlandaskan al-Qur’an. Inilah salah satu keajaiban yang dimiliki al-Qur’an. Engkau tidak akan dapat mengubah isinya. Tapi isinya, dapat mengubah kehidupanmu. Wallahu a’lam bishshaawab.
Baca juga: Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an
Posting Komentar