Judul : Hikmah di balik Syariat Islam
Judul asli : Kearifan Syariah, Menguak Rasionalitas Syariat dari Perspektif Filosofis, Medis,
dan Sosiohistoris
Pengarang : M. Ahid Yasin, dkk.
Penerbit : KHALISTA, Surabaya
Tahun : 2009
Halaman : 362
Penulis : Kharis Majid
Hikmah di Balik Syariat Islam
Sikap hikmah sangat diperlukan dalam sosialisasi kita terhadap masyarakat, dalam menyampaikan dakwah kita kepada seluruh umat. Hikmah yang berarti bijaksana juga perlu diterapkan dalam pelaksanaan syariat Islam.
Dalam buku ini menjelaskan, begitu rasionalnya syariat yang diajarkan Islam dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Buku yang menjelaskan tentang rasionalitas syariat secara filosifis, medis dan sosiohistoris ini memngungkap secara gamblang rahasia-rahasia di balik syariah Islam yang diajarkan rasululllah SAW.
Merupakan kajian yang mampu diterima di kalangan masyarakat kita saat ini, yang mana kondisi masyarakat kita yang tidak lagi jumud dalam ilmu pengetahuan, sehingga mereka mulai menanyakan hal-hal positif di balik syariat Islam, yang dapat di diterima oleh akal.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Auguste Comte, bahwasanya pikiran manusia mampu berkembang melalui tiga fase. Pertama, fase keagamaan, dimana dengan keterbatasan pengetahuannya manusia selalu mengembalikannya kepada Tuhan. Hal-hal yang terjadi yang ia rasakan merupakan hasil dari perbuatan Tuhan. Fase kedua, bercirikan metafisik, yang berpandangan bahwa segala gejala dan fenomena yang ada dikembalikan kepada prinsip yang merupakan sumber awalnya. Fase yang ketiga, fase Ilmiah, yang mana manusia menafsirkan segala fenomena yang ada perlu dikaji secara teliti, dibuktikan secara empiris dan logis.
Dari beberapa paparan di atas, dalam buku ini sangatlah tepat untuk mewujudkan seorang muslim yang tidak hanya menguasai ubudiah, akan tetapi mampu memperoleh hikmah dari segala ibadah syariat yang ia kerjakan secara filosofis, medis dan sosiohistoris. Seperti halnya hikmah di balik sholat, puasa, haji, zakat serta hikmah dari beberapa sunnah nabi Muhammad SAW, seperti halnya posisi tidur nabi, ketika bersin dan menguap, larangan makan dan minum dengan berdiri dsb. Hal-hal demikian mampu dikaji secara empiris dengan cara hikmah dalam menjalankan syariat Islam.
Maka tulisan ini sangat perlu dibaca oleh setiap kalangan muslim, yang tidak semuanya tahu hikmah dibalik syariah yang kita jalankan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Posting Komentar