الحمد لله وكفى، الصلاة والسلام على النبي المصطفى، وعلى آفه وصحبه ومن وفى، أما بعد..
فيا عباد الله، أوصي نفسي وإياكم بتقوى الله فقد فاز المتقون، فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون،
فقال تعالى مذكرا بذلك: يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حقا تقاته، ولا تموتن إلى وأنتم مسلمون. وقال: يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة، وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء، واتقوا الله تساءلون به والأرحام، إن الله كان عليكم رقيبا…
Hadirin rahimakumullah…
Alhamdulillah, mengawali pertemuan di jumat ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, karena, dari sekian hamba Allah yang masih menjalani kehidupan ini, Allah telah meringankan langkah kita, diberikan kekuatan iman dan diberi kelembutan hati, untuk merespon perintah Allah dalam menunaikan ibadah sholat jumat ini. Kita memohon kepada Allah SWT agar jumat di hari ini, dijadikan oleh Allah sebagai jumat terbaik dari sekian jumat yang telah kita tunaikan.
Hadirin rahimani warahimakumullah…
Dalam setiap kesempatan jumat, bahkan umumnya pada sesi ta’lim Rasulullah SAW, beliau senantiasa membuka ta’lim dan khutbah jum’atnya dengan mengingatkan setiap ummatnya agar meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Jumat ke jum’at, ta’lim ke ta’lim, tidak luput pembuka ta’limya kecuali dengan mengingatkan ummatnya agar meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Hadirin pertanyaannya: Dari sekian takwa yang diingatkan kepada kita, dari sekian takwa yang dihadirkan di setiap jumat, bahkan hingga kini, pernahkah kemudian kita bertanya: Apa hakikat dari takwa itu? Apa faedah dari takwa itu? Sehingga kalau tidak penting, mustahil diingatkan dalam setiap pekan. Kenapa setiap pekan diucapkan? Kenapa di setiap generasi dituangkan? Atau jangan2, setiap jumat kita datang, hanya duduk, terkadang mengatuk atau bahkan tertidur, mendengar peringatan takwa, mendengar khutbah jumat, menunaikan sholat dua rakaat, lantas pulang begitu saja. Tidak ada faedah kalimat takwa disampaikan setiap pekan, dan tidak mengalir dalam jiwa dalam bentuk tindakan keseharian.
Hadirin rahimakumullah…
Pada hakikatnya, ketika kalimat takwa disampaikan di setiap jumat, ada pesan istimewa dari Allah SWT untuk ummatnya, ditanamkan dalam jiwa kita, dan didapatkan dalam kehidupan keseharian kita. Apa di antaranya? Dalam al-Qur’an surat Ath-Thalaq di akhir ayat ke 2, di awal ayat ke 3, di awal ayat ke 4. Allah SWT memberikan jaminan, bagi siapa saja yang bisa meningkatkan takwanya kepada Allah SWT.
ومن يتق الله يجعل له مخرجا…
Dan siapapun yang bertakwa kepada Allah, Kami akan berikan jalan keluar dari setiap kesulitan.
Seakan-akan Allah berbicara kepada kita: Hai manusia, anda punya kesulitan di kantor? Punya permasalahan dalam kehidupan sosial? Sesungguhnya solusinya mudah. Tenganya tidak banyak, biayanya tidak mahal. Anda tingkatkan takwa kepada Allah, kami berikan jalan keluarnya.
Karena itulah setiap jumat kita dikumpulkan, diingatkan oleh setiap khotib, dari masa Rasulullah SAW sampai saat ini, ketika dibuka khutbah dengan kalimat takwa, sesungguhnya kita dikembalikan oleh Allah SWT untuk mengingat, jangan2 sampai jumat ini, bahkan di antara kita yang hadir sampai detik ini, ada yang punya masalah di rumahnya, ada yang punya persoalan di kantornya, ada yang punya kehidupan sosial yang belum tuntas persoalannya. Kedudukan boleh tinggi, harta boleh melimpah, rumah kita boleh luas, tapi ingat, jika kita mendapati kesulitan dan tidak pernah terselesaikan, barangkali bukan karena jabatan yang kurang tinggi, bukan karena harta yang kurang banyak, mungkin kita kurang takwa di hadapan Allah SWT. Maka dari itu ketika kita diingatkan takwa, hakikatnya kita diminta merenung, adakah kesulitan dalam kehidupan ini yang belum tuntas akibat faktor takwa kita di hadapan Allah SWT?
ويرزقه من حيث لا يحتسب…
Masha Allah, bahkan yang kedua kata al-Qur’an, jangankan kesulitan dunia yang engkau alami, bahkan urusan materi pun yang sifatnya berupa harta dunia من حيث لا يحتسب jangankan yang engkau cari, yang tidak engkau pikirkan pun aku dekatkan untuk bisa engkau nikmati.
Hadirin, dalam al-qur’an, rizki dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama, ada sebuah hukum umum yang dibuat bagi seluruh manusia yang ingin mendapatkan kenikmatan rizki, maka Allah membuat sistem yang disebut ikhtiar dalam bentuk pekerjaannya. Allah tetapkan di langit rizki, dan dijanjikan diberikan kepada kita tanpa tertukar. وفي السماء رزقكم وما توعدون di langit kami janjikan rizki kalian, dan kami janjikan tidak akan pernah tertukar untuk diberikan.
هو الذي خلق لكم ما في الأرض جميعا
Maka rizki yang di langit, karena kita hidupnya di bumi, diturunkan oleh Allah SWT ke bumi untuk kita nikmati dalam kehidupan kita. Bumi begitu luas, para hadirin yang dari Ponorogo, bisa jadi rizkinya di papua, saya yang dari jawa barat bisa jadi rizkinya di Ponorogo. Maka dari itu Allah membuat sistem kehidupan yang berlaku bagi semua manusia tanpa terkecuali. Di sini, orang beriman orang bertakwa, orang tidak beriman orang tidak bertakwa, jika mengikuti sistem yang Allah buat ini, maka rizki bisa dia dapatkan dalam kehidupan. Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 168: يا أيها الناس كلوا مما في الأرض حلالا طيبا…
Hai siapa saja yang merasa masih menjadi manusia, carilah rizki di bumi ini dengan cara yang halal dan baik. Kita mau jadi diplomat silakan, kita mau jadi petani silakan, kita mau jadi pegawai silakan, yang penting ada ikhtiar ditempuh, di situ rizki didapatkan.
Tapi hadirin, ketika Allah ingin memberikan rizki kepada orang-orang beriman dan bertakwa, Allah ubah kalimatnya, Allah tawarkan dari bentuk standar menjadi bentuk yang sangat istimewa. Perhatikan kalimatnya: يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم…
Hai orang2 yang beriman, carilah rizki dari yang baik2 yang telah kami berikan.
Mari kita perhatikan perbedaan susunan kalimatnya, kata halal untuk orang2 beriman ditiadakan. Apa alasannya? Kata para ulama tafsir, karena orang2 yang memiliki iman dalam jiwanya, imannya akan menuntun dia untuk mendapatkan yang halal dan tidak akan pernah memikirkan yang haram dalam hidupnya. Jadi kalau kita sampai saat ini merasa beriman, tapi masih memikirkan hal-hal yang haram, mencari rizki dengan cara yang haram, langkahnya haram, tatapannya haram, pendengarannya haram, bicaranya haram, maka ada yang salah dengan iman kita. Karena pemilik iman kata al-Qur’an, imannya akan membimbing dia untuk mengantarkan pada yang halal. Ketika seseorang tidak pernah memikirkan hal yang haram, maka keberkahan dalam rizkinya Allah tambahkan dalam bentuk jama’. Kita perhatikan apa yang disampaikan al-Quran, sebanyak2nya manusia biasa mencari rizki, ditampilkan oleh al-Qur’an dalam bentuk mufrod (thoyyib). Tapi ketika seseorang mencari dengan imannya, walaupun yang dia dapatkan tidak sebanyak dalam kuantitas seperti yang orang lain raih, tapi keberkahannya Allah lipatgandakan dari kata thoyyib menjadi thoyyibaat. Itulah, kenapa terkadang ada orang kaya raya, uangnya melimpah tapi hidupnya tidak berkah, rumah tangganya tidak pernah tenang, permasalahan hidup semakin kacau. Tapi ada orang2 yang biasa saja, penghasilan rizkinya tidak banyak, tapi selalu terlihat cukup, rumah tangganya sakinah mawaddah warahmah, anak-anaknya sholeh sholehah, itulah yang dinamakan keberkahan hidup.
Hadirin, yang paling dahysat adalah takwa. Rizki ada di langit, kita ada di bumi. Diturunkan rizki ke bumi. Ketika bicara manusia, cari kami berikan. Ketika bicara orang beriman, cari kami dekatkan. Tapi ketika bicara orang bertakwa, dikhususkan satu ayat ditujukan kepada semua pemilik takwa: al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 96: ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحناعليهم بركات من السماء والأرض
Kalaulah ada satu penduduk negeri, mau beriman dan bertakwa, maka kami bukakan pintu keberkahan di langit dan bumi. Pintu langit dibuka, pintu bumi dibuka. Kalau sudah keduanya dibuka, mau ke mana lagi kita mencari rizki?
Maka mohon maaf, kalau ada suatu komunitas tinggal, sebagai contoh suatu negera. Di situ orang islamnya banak, kekayaan alamnya melimpah, ahli ekonominya banyak, ahli hukumnya banyak, ahli politiknya banyak, tapi keberkahan belum diraih, kesuksesan belum didapat, kenyamanan hidup tidak diraih, ketenangan tidak didapatkan, coba dicek, barangkali kita bukan kekurangan pakar, kita kekurangan orang yang beriman dan bertakwa di hadapan Allah SWT.
Yang menjadi permasalahan, ada orang Islam, tiap jumat diundang oleh Allah untuk sholat jum’at, diingatkan takwa oleh khotib, dikatakan oleh Allah bahwa jika kamu ingin keberkahan hidup maka tingkatkan takwa, lalu dia tidak mau bertakwa juga, lalu butuh berapa jum’at lagi untuk meningkatkan takwa di hadapan Allah SWT?
Hadirin rahimakumullah, tidak sekedar demikian…
Kita ambil lagi surat ke 33 ayat 71 sampai 72: يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما
Kata Allah: hai orang2 yang beriman, tingkatkan takwamu kepada Allah. Kenapa ya rabb? Kalau kamu tingkatkan ketakwaanmu, maka aku perbaiki segala tingkah lakumu. Tindakan kriminalitas, sifat saling menyakiti, sifat saling mencela dan lain sebagainya. Jadi kalau hari ini, orang indonesia yang kurang lebih 200 juta jiwa muslimnya, mengaku beriman kepada Allah, tapi masih saling menyakiti, terjadi kriminal di mana-mana, pencurian, perampokan, penjarahan, pembunuhan, maka mari kita cek, pasti ada yang salah dalam cara meningkatkan takwa kepada Allah SWT.
Hadirin, surat al-Anfal ayat 29: ومن يتق الله يكفر عنه سيئاته
Siapa saja, yang meningkatkan takwanya kepada Allah, maka kami hapuskan sifat2 buruk dalam kehidupannya. Jika kita merasa beriman, tapi masih punya sifat buruk dalam kehidupan, kepada istri masih buruk, kepada orang tua masih buruk, pada tetangga masih buruk, berarti ada yang salah dengan cara kita meningkatkan takwa kita di hadapan Allah SWT.
Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 189: واتقوا الله لعلكم تفلحون…
Tingkatkan takwamu kepada Allah, kami jadikan hidupmu bahagia. Jika kita di rumah tidak bahagia, di kantor tidak bahagia, bahkan di masjid tidak bahagia, maka ada yang salah dengan cara kita meningkatkan takwa di hadapan Allah SWT.
Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 282: واتقوا الله ويعلمكم الله…
Tingkatkan takwamu kepada Allah, maka kami tambahkan ajaran pengetahuan. Jika 200 juta umat islam di indonesia, beriman kepada Allah, tapi masih tertinggal dari orang lain, jauh tingkat pendidikannya, masih ada yang terbelakang, coba cek, kita mengklaim meningkatkan takwa kepada Allah, tapi ada yang salah dari cara kita meningkatkan takwa.
Karena itulah hadirin, mari kita jadikan jumat ini, sebagai jumat renungan untuk kita semua. Kita harus berubah. Kita harus kembalikan pengertian takwa pada pengertian yang ingin al-Qur’an tanamkan. Kita harus bawa dimensi takwa seperti nabi tuntunkan.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم.
الحمد لله، الصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله، أما بعد. فيا عباد الله، أوصي نفسي وإياكم بتقوى الله فقد فاز المتقون، فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون…
Hadirin, Allah janjikan sekian kemuliaan takwa yang bisa kita raih dalam kehidupan. Dari mulai solusi dari sebuah kesulitan, rizki yang mengalir, hingga ampunan dosa yang ditawarkan, bahkan tambahan pengetahuan. Pertanyaannya, dari sekian usaha takwa yang pernah kita lakukan, berapa di antara tawaran ini yang terwujudkan? Jika memang itu belum kita raih, maka penting kita melihat, jangan2 ada yang keliru dalam cara kita meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan cara memperbaiki kualitas dan memperbanyak kuantitas amal ibadah kita. Kita mendambakan ummat di negeri ini ummat yang bertakwa, kita mendambakan negeri ini bangkit dari segala ketertinggalan. Kita harus kirim sinyal ke dunia, bahwa ummat Islam di Indonesia kita mulai dari Ponorogo, kita mulai dari masjid Ahmad Dahlan. Tunjukkan pada dunia bahwa kita memiliki hak takwa yang sebenar-benarnya. Bahwa real takwa kita miliki dengan sebaik-baiknya.
Hadirin, mari kita mohonkan kepada Allah SWT, dengan ikhtiar di hari terbaik ini, sayyidul ayyam, di hari jumat penuh berkah ini, semoga Allah SWT melembutkan hati kita, menyatukan kita semua, dan dengan itu semua Allah berikan keberkahan kepada kota kita Ponorogo, Bangsa kita Indonesia, menjadi bangsa yang maju, aman, tenteram, subur, dinaungi oleh segala keberkahan langit dan bumi. Aamin yarabbalaamin…
إن الله وملائكته يصلون على النبي، يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما…
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آله محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد.
اللهم لا تدع لنا ذنبا إلا غفرته، ولا هما إلا فرجته، ولا عاسرا إلا يسرته، ولا مريضا إلا شفيته، اللهم يا أرحم الراحمين. اللهم اصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا، وأصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا، واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير واجعل الموت راحة لنا من كل شر.. اللهم انصر اخواننا المسلمين في كل مكان، اللهم انصر اخواننا الذين مصابون بالكوارث بالزلازل والتسونامي في لومبوك في بالو وفي كل مكان. ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله….إن الله يأمر بالعد والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء المنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون، فاذكروا الله العظيم يذكركم والله يعلم ما تصنعون….
Posting Komentar