Judul : Membudayakan Islamisasi Sains melaui Kampus
Judul asli :
Islamisasi Sains dan Kampus
Pengarang :
Prof. Dr. Ir. AM Saefuddin
Penerbit :
PPA Consultans
Halaman :
439
Tahun :
2002
Penulis : M. Kharis Majid, M.Ag.
Syed Naquib Al-Attas mengatakan: ‘’telah dan sedang terjadi semacam
dominasi pemahaman kita terhadap realitas oleh Barat yang sekuler, karena itu
pemahaman kita tentang realitas yang bersandar pada atau berangkat dari teori
Barat sekuler merupakan wujud nyata dari penajajahan intelektual’’.
Dalam filsafat yunani kuno, terjadi kontradiksi antara manusia
dengan dewa, dewa yang digambarkan sebagai fenomena alam, seperti: banjir,
petir, hujan dan sebagainya mengalami kekalahan atas manusia, manusia sendiri
saat ini telah mampu dalam menanggulangi fenomena-fenomena alam dengan berbagai
macam penemuan sainsnya. Dengan demikian, dengan kemampuan manusia yang mampu
mengalahkan alam (dewa) maka pada akhirnya Barat sudah tidak mengakui atas
kuasa Tuhan lagi, maka muncullah keunggulan ras yang mampu melahirkan sains
yang dapat mengalahkan dewa yaitu ras kulit putih.
Dalam Islamisasi sains, telah dilaksanakan semenjak tahun 1970-an,
dan hal tersebut tidaklah mudah, karena dalam pandangan mereka sains dan
teknologi pada saat ini telah terkontaminasi oleh pemikiran Barat sekuler.
Menurut Hanna Djumhana Bastama, bentuk pola pemikiran Islamisasi sains yaitu: Similarisasi,
Paralelisasi, Komplementasi, Komparasi, Induktivikasi dan Verifikasi.
Agama yang pada dasarnya berasal dari wahyu dan iman yang bercorak
metafisis tidak dapat disatukan dengan mudah dengan sains yang berasal dari
akal manusia serta coraknya yang empiris. Maka dalam menjawab masalah tersebut,
AM Saefuddin menawarkan konsep Islamisasi kampus, jadi bukan ilmunya yang
di-islamkan (karena memang telah cocok dengan ajaran Islam), akan tetapi yang
lebih utama meng-islamkan cara pandang ilmuannya. Karena pada dasarnya
kampuslah yang menjadi sorotan pada setiap para akademisi dalam menanamkan
bibit keilmuan, karena mereka tahu kalau di dalam kampus inilah maka suasana
keilmuan akan tumbuh dengan subur.
Dengan adanya Islamisasi kampus itu sendiri maka akan melahirkan
beberapa da’I, ulama dan cendekiawan muslim yang akan menyebarkan ide-ide dan
metodologi sains dan teknologi yang Islami, sehingga keilmuan di bidang sains
akan tumbuh subur dengan worldview Islam yang akan membawa maslahat bersama
bagi seluruh umat manusia.
Posting Komentar