KaliAkbar.com - Hari ini, Ahad, 16 Juli 2023, saya membersamai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah UNIDA Gontor semester 1 belajar menulis makalah ilmiah. Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah temanya. Bertempat di Hall Multimedia, dimulai jam 08.30 dan berakhir tepat sebelum adzan dzuhur berkumandang.
Tentu, waktu yang sangat singkat ini tidak cukup untuk membahas semua hal tentang makalah ilmiah. Saya menargetkan hal sederhana saja. Minimal, pertama, mereka sedikit memahami tentang pentingnya kemampuan menulis makalah ilmiah dan manfaatnya untuk mereka sebagai akademisi. Dalam hal ini, makalah yang mereka buat adalah sementara untuk kebutuhan memenuhi tugas kuliah. Karena, saya jelaskan juga bahwa makalah bisa diformat untuk keperluan tugas akhir kuliah, publikasi jurnal dan lain sebagainya. Maka, fokus di sini adalah makalah ilmiah untuk tugas kuliah mereka. Baik makalah berbahsa Arab atau Indonesia.
Kedua, mereka dapat membuat makalah sesuai dengan format penulisan yang berlaku di Universitas Darussalam Gontor. Tidak muluk-muluk, mereka bisa mengedit format tulisan di Ms Word, mengubah jenis dan ukuran font, mengatur margin, dan lain sebagainya, itu sudah sangat keren menurut saya. Maklum, mayoritas mereka adalah basiknya pesantren. Mungkin, baru pertama mengenal Ms Word dan sejenisnya. Saya tegaskan bahwa penulisan titik dan koma juga ada aturannya. Dan ternyata benar, mereka banyak yang keliru dalam penulisan koma, titik dan tanda baca lainnya.
Ketiga, saya menekankan kepada mereka pentingnya parafrase sebuah kalimat atau paragraf dalam suatu bacaan. Parafrase adalah mengubah suatu kalimat atau paragraf yang dibaca dalam suatu buku/jurnal, lalu kemudian ditulis ulang dengan bahasa penulis tanpa mengubah ide gagasan yang terkandung pada kalimat/paragraf asli, namun tetap mencantumkan referensinya. Untuk mengecek plagiarism tulisan mereka, saya berikan mereka akses ke plagiarism checker (turnitin) untuk dapat dimanfaatkan.
Menurut saya, workshop penulisan karya tulis ilmiah ini tepat sekali diselenggarakan di semester 1. Bukan menunggu semester akhir datang baru diadakan. Karena bagaimanapun, mahasiswa akan dituntut menulis makalah ilmiah sejak mereka duduk di bangku perkuliahan. Bahkan, di beberapa tempat, penulisan karya tulis ilmiah sudah dimulai sejak bangku SMA/sederajat. Di Gontor misalnya, siswa kelas akhir diminta untuk menulis paper dalam bahasa Arab dan Inggris meski dengan tulisan tangan. Di TMI Al-Amin Prenduan juga demikian. Mereka bahkan dapat menghasilkan ratusan buku sebagai persembahan/wakaf setiap tahunnya. Masha Allah.
Bapak Rektor UNIDA Gontor selalu berpesan: "Membaca, menulis dan berdiskusi adalah 3 komponen penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.". Ketiga aktifitas ini adalah rutinitas wajib bagi seorang mahasiswa. Orang tidak akan bisa menulis jika tidak pernah membaca. Karena membaca adalah wasilah utama agar seseorang dapat menulis dan berdiskusi. "Jika kau ingin mengenal dunia, membacalah! Tapi jika kau ingin dikenal dunia, maka menulislah!"
Alhamdulillah, sejumlah 28 mahasiswa baru ini tampak antusias mengikuti workshop. Hal ini membuat saya juga bersemangat dan bahagia membersamai mereka. Beberapa kali saya buka termin pertanyaan selalu ada yang bertanya, pertanda dia memperhatikan dan memiliki keingintahuan yang kuat. Sip!
Posting Komentar